Album Terbaik Dari Pink Floyd Yaitu Animals

pinkfloyd-co – Penilaian balik Animals, dalam bagan keramaian 40 tahun. Awal kali Kamu mengikuti Animals merupakan salah satu momen yang menempel pada Kamu. Kamu tidak sedemikian itu percaya kenapa, namun ingatan penuh emosi mengenai perihal itu berkeliaran di sistem Kamu, semacam menciptakan bukti mengenai Bapa Natal ataupun menekuni perkata bentakan awal Kamu. Untuk aku, itu terjalin 2 tahun kemudian; Aku lagi bersandar di kamar aku serta berbohong membaca buat suatu artikel, memainkan Comfortably Numb( The Wall, 1979) berkali- kali. Tadinya aku sudah membagikan album keterangan yang hangat di telepon pada ayah aku, serta ia selaku balasannya membagikan sebagian kebijaksanaan bijaksana, semacam yang kerap dicoba papa: Kamu tidak bisa membuang kuping Kamu di Tembok. Jadi, janji aku membuat diskografi Pink Floyd ditolak, serta menciptakan Animals lagi menunggu.

Album Terbaik Dari Pink Floyd Yaitu Animals – Pada dikala aku sudah melaksanakan pelanggaran irasional pada evaluasi papa aku mengenai The Wall, album harapan radio rock semacam pentas Another Brick In The Wall( Bagian 2)( Kita tidak menginginkan pembelajaran/ Kita tidak tidak butuh pengawasan benak). Namun lekas sehabis awal aku mencermati Animals, aku mulai merasa kehabisan nilai dengan Pink Floyd. Tembok itu semacam gapura Floyd, itu bukan alibi Kamu bermukim. Animals tidak bisa menawarkan pendengarnya hit 3 menit yang kokoh ataupun drama lucu yang bagus; Itu meludahkan toksin anom serta mencarik- carik Kamu. Animals merupakan fauna liar dari suatu album, serta inilah kenapa album terbaik mereka:

Album Terbaik Dari Pink Floyd Yaitu Animals

Album Terbaik Dari Pink Floyd Yaitu Animals

Animals menaiki tempat berarti dalam asal usul prog- rock, jadi, ingin tidak ingin ini merupakan album rancangan. Dengan cara longgar didasarkan pada Animal Farm George Orwell, itu membalikkan visi anti- Stalinis Orwell serta melukiskan warga yang terfragmentasi dengan cara seram di dasar jempol kapitalisme. Tetapi ini bukan usaha Orwellian di selama garis abnormal Diamond Dogs buatan David Bowie( yang pula mau mengganti Nineteen Eighty- Four jadi musikal). Terdiri dari 5 lagu, inti dalam yang padat serta hitam dari 3 lagu ialah inti dari album ini. Tiap- tiap( Anjing, Babi, serta Biri- biri) berjalan lebih dari 10 menit, serta mangulas golongan sosial yang berlainan.

Ekspedisi yang diplot pada Animals berjalan semacam ini: Anjing menggantikan kategori menengah ambisius yang kejam, yang dieksploitasi oleh politisi yang ambruk dengan cara akhlak( babi) selaku senjata pengawasan kepada massa pekerja yang tunanetra serta tidak bingung( domba). Pandangan Pink Floyd menggapai klimaksnya dengan berisik pikuk biri- biri buat berdaulat, menanggulangi babi yang mengucurkan batang dingin bagian cermin serta anjing yang lalu berbohong/ kalau seluruh orang dapat dibuang. Ini merupakan parabel yang bersahabat, namun Floyd buatnya amat individu. Dikecualikan siapa juga dalam perang salib sinis tanpa henti, Roger Waters, pengarang lagu penting album, dirinya timbul selaku anjing yang sungkan:“ Aku wajib membenarkan kalau aku sedikit bimbang/ Sering- kali untuk aku seakan aku cuma dipakai( pada Anjing).

Politik abrasif Waters bisa jadi nampak semacam sedikit orang, serta memanglah sedemikian itu. Animals merupakan serangannya yang sangat kejam, yang meninggalkan fluiditas samar- samar dari Bagian Hitam Bulan serta pendahulunya yang tidak lekang oleh durasi buat suatu yang lebih langsung. Pada Babi( 3 Yang Berlainan), Waters mencerca penggerak akhlak Mary Whitehouse selaku game serta tikus kota yang besar hati dengan rumah, serta Biri- biri menyindir Mazmur 23 Tuhan merupakan gembalaku, saya tidak ingin. Kekhususannya berarti kalau Animals bersuatu jauh lebih bagus dari album rancangan Pink Floyd yang lain: Ini merupakan visi mereka yang sangat kohesif, serta 2 bagian dari Pigs on the Wing yang membingkai Animals membagikan keseimbangan yang amat diperlukan buat kekejaman dengan cara totalitas. Romansa simpel pada gitar akustik memotong rasa pahit, serta dengan cara tidak tersangka menerangkan kembali angka cinta.

Namun Kamu tidak wajib berlangganan pemikiran politik Floyd buat menghormati Animals. Metode Animals memenangkan Kamu merupakan lewat marah, bukan alibi. Dendam getir Waters menggelegak dalam inti album, serta bisa jadi beberapa ialah respon kepada asal- usul aksi punk pada durasi itu. Membekuk sebagian antusias menekur yang mengilhami Johnny Rotten dari The Sex Pistols buat menggunakan gamis Pink Floyd yang sudah ia lenyap dengan perkata Saya benci, Animals meninggalkan rasa puas diri dari rock yang termotivasi poppy 60- an. Ini mempunyai api punk, namun mengekspresikan dirinya dengan lebih lancar. Anjing meledak:” Kamu wajib diyakini oleh banyak orang yang Kamu bohongi/ Alhasil kala mereka memunggungi Kamu/ Kamu hendak menemukan peluang buat menikamkan pisau”, kemudian beralih ke slide Dave Gilmour- solo gitar yang melolong serta berteriak semacam busana punk 80- an yang agresif. Amarah melayang ke kesedihan dikala lagu berjalan, kesimpulannya menggapai kesimpulan yang seram dari” cuma orang berumur yang pilu/ Seorang diri serta sekarat sebab kanker… tertarik oleh batu”.

Baca Juga : Perilisan Remix Stripped-Back Pink Floyd Yaitu ‘Learning to Fly’

Daya marah dalam Animals pula mengakomodasi bagian yang lebih abnormal dalam nada Floyd. Misalnya, gemerincing mesin kasa di Duit( The Dark Side of The Moon) terkadang dikritik selaku kecoh muslihat– namun di mari Floyd mengedarkan bagian elektronik dengan rasa ironi, semacam gerutuan kasar babi yang membuka Babi( Three Different Ones) membuat kontras yang brilian dengan kata hati hening sekumpulan di Biri- biri. Tetapi, mereka malah lalu menantang gairah daya ini. Banyak aktivitas yang hening dari anak buah dibatalkan, serta revolusi dipadati dengan kebahagiaan yang tidak teratasi hingga kesimpulannya” Berdarah serta mengoceh kita jatuh di lehernya dengan jeritan/ Gelombang untuk gelombang penjawab edan/ Berjajar dengan gembira pergi dari ketidakjelasan ke dalam mimpi”. Ini merupakan daya anom Floyd di puncaknya.

Animals pula ialah album terakhir yang mempunyai kesamaan dalam arah inovatif Floyd. 2 album adiratna, The Dark Side of The Moon( 1973), serta Wish You Were Here( 1975), sudah meyakinkan kalau Pink Floyd sanggup melaksanakan keadaan hebat tanpa kepemimpinan Syd Barrett; Namun perampasan kewenangan selanjutnya antara Waters serta Gilmour yang pada kesimpulannya hendak menimbulkan perceraian mereka( yang ironisnya dipanggil The Akhir Cut), belum menggapai puncaknya. Sedangkan penggilingan kapak politik Waters memimpin Animals, ia sedang lumayan fleksibel buat membolehkan solo Gilmour yang luar lazim macet serta mengangkat bunyi penting di Dogs. Dengan mengeluarkan album mereka selanjutnya, The Wall, Waters sedemikian itu kokoh alhasil produsernya Bob Ezrin menggambarkannya dengan cara terbuka selaku pengacau. Pukulan kencang Waters pada pengawasan inovatif hendak memperparah ikatan di dalam band, serta memandang Pink Floyd mengulangi tema politik yang serupa lagi, tanpa suar ataupun kecerdasan Animals.

Animals merupakan ruang dengung buat kekacauan sosial di tahun 70- an. 40 tahun lalu, itu sedang berikan kita banyak santapan buat dipikirkan. Selaku buatan nada, itu terhormat. Selaku buatan parabel politik, itu tidak sepadan serta kasar. Tetapi suatu dalam distopia yang dicerminkan Waters sedang bersuara bertahun- tahun setelah itu.