Syd Barret Yang Berjasa Terhadap Kesuksesan Pink Floyd

Syd Barret Yang Berjasa Terhadap Kesuksesan Pink Floyd

Syd Barret Yang Berjasa Terhadap Kesuksesan Pink Floyd

pinkfloyd-co – “Everyone is supposed to have fun when they’re young.
I don’t know why, but I never did(Setiap orang seharusnya bersenang-senang ketika mereka masih muda.
Saya tidak tahu mengapa, tetapi saya tidak pernah melakukannya).” — Syd Barret.

Remember when you were young, You shone like the sun,
Shine on you crazy diamond…
Now there’s a look in your eyes, Like black holes in the sky,
Shine on you crazy diamond

Syd Barret Yang Berjasa Terhadap Kesuksesan Pink Floyd – Cuplikan Melirik di atas bisa jadi menegaskan kita pada Wujud Legendaris dari Raksasa Psychedelic Rock Pink Floyd, Syd Barret. Untuk beberapa orang bisa jadi terdengar asing bila mengikuti Julukan Syd Barret, tetapi di balik keberhasilan Pink Floyd malah Syd Barret lah orang yang amat berjasa atas adikarya yang di mengadakan Pink Floyd. Pada 6 Januari 1946, Roger Keith Barret ataupun bersahabat di tahu Syd Barret terlahir di kota Cambridge, Inggris. Terlahir oleh Pendamping Arthur Barrett serta Winfred. Bapaknya merupakan seseorang pathologist populer di kota itu. Merekalah yang awal kali mengenalkan sang beruju dari 5 berkeluarga itu pada seni nada.

Barret kecil mulai memahami aspek nada semenjak dirinya bersandar di kursi SMA, sampai meneruskan studinya di Camberwell School of Art. Disitu beliau berjumpa dengan Roger Waters yang bersama mengemban pembelajaran di situ. Pada 1965, Waters mengajak Barret buat berasosiasi ke dalam band, serta mulai jadi wujud berarti dalam band itu. Apalagi beliau yang mengganti julukan bandnya itu jadi“ TheThe Pink Floyd Sound”, setelah itu diperpendek jadi“ Pink Floyd” yang didapat dari julukan 2 musisi blues Amerika, Pink Anderson serta Floyd Council.

Di era itu, Pink Floyd sedang memainkan tipe nada The Rolling Stones, The Yardbirds ataupun The Kinks. Kemudian pada tahun 1966, Pink Floyd mulai mendapatkan formula sendiri, yang mengakar pada improvisasi rock n’ roll, jazz dan pop- rock khas britania sedemikian itu pula yang diusung The Beatles. Pink Floyd sering tampak memeriahkan pentas kecil di bagian Inggris. Terdaftar terdapat 2 venue di London, UFO serta The Roundhouse, Pink Floyd tercantum salah satu penampil yang terkenal di tempat itu. Semenjak dini, Pink Floyd sudah memakai rancangan visual serta lampu yang menawan. Sebab keunikannya, dalam durasi pendek Pink Floyd berganti jadi raksasa psychedelic yang diketahui di kancah nada Underground di london.

Baca Juga : Memahami Sejarah Perkembangan Musik di Spanyol

Barrett yang dikala itu jadi leader Pink Floyd, mulai mengetuai teman- temannya dalam cara menggarap debut The Piper at The Gates of Dawn. Album itu bermuatan lirik- lirik yang puitis serta sastrawi, dan menyuguhkan aransemen nada yang eklektik mulai dari rancangan avant- garde berwarna space- rock semacam“ Interstellar Overdrive”, hingga gradasi melankolik berbagai“ Scarecrow”. Barrett yang menulis nyaris seluruh lagu di album itu, tercantum 2 single awal Pink Floyd yang jadi hits,“ Arnold Layne” serta“ See Emily Play”. Untuk para komentator nada, The Piper at The Gates of Dawn dikira selaku album yang hebat di jamannya. Rekaman itu mempunyai komposisi yang luar biasa. Sampai disebut- sebut cuma album Sgt. Pepper of Lonely Hearts Club Band kepunyaan The Beatles yang sanggup mengimbanginya.

Tepat pada bulan Agustus 1967, mereka mulai mencuri batin warga Inggris serta menaiki posisi keenam di tangga lagu lokal. Walaupun lagu- lagunya luang ditolak buat diputar di stasiun radio BBC, namun album ini sanggup mengganti kodrat Pink Floyd dari hanya band underground lokal yang kecil jadi calon band rock kategori bumi. Debut album itu juga kerap diucap selaku adikarya, menghasilkan landmark untuk nada psychedelic rock. Cuma dengan satu album itu saja Barrett dkk ditaksir lumayan sukses mendeskripsikan rancangan nada di masa 60- an.

Tidak hanya diketahui selaku pengarang melirik yang jenius. Barrett pula dikira seseorang gitaris yang inovatif. Style game gitarnya lumayan istimewa serta khas. Beliau merupakan pelopor dalam perihal memainkan sound yang sonikal dengan gesekan bias feedback, serta echo machine. Beliau pula ikut memasukkan layer- layer bersuara noise pada tiap aransemen nada Pink Floyd. Salah satu style khas Barrett di pentas merupakan menggesekkan korek api Zippo pada fret gitar Fender Esquire- nya alhasil memunculkan suara sound yang abnormal serta misterius, dan jadi kepribadian nada Pink Floyd di era itu. Akibat Barrett kepada angkatan musisi di masa 60- an lumayan pekat. Paul McCartney serta Pete Townsend merupakan 2 orang fans nya, tidak hanya Jimmy Page, David Bowie, serta Brian Eno. Pete Townsend sendiri amat memuja- muja Barret serta menyebutnya legendaris. Pentolan band The World Health Organization itu justru sempat memastikan Eric Clapton buat menyimak kelakuan frontman band Pink Floyd itu.

Di dikala ketenaran Pink Floyd lagi memanjat, situasi psikologis Barrett mulai tersendat dampak mengkonsumsi drugs( acid) yang kelewatan. Dampak dari konsumsi obat- obatan tipe psikotropika( LSD) itu membuat kelakuan Barrett di tiap pementasan Pink Floyd jadi berhamburan. Tingkahnya jadi tidak terkendali serta sulit dikendalikan. Perilakunya mulai membuat takut teman- temannya, dan mempengaruhi kesinambungan pekerjaan Pink Floyd. Bermacam kejadian terjalin atas keajaiban Barret, bagus di atas pentas ataupun di sanggar. Walhasil pada bulan Maret 1968, Roger Waters dkk menyudahi buat mengakhiri pekerjaan Syd Barret bersama Pink Floyd serta di gantikan oleh kawan SMA Barret serta Waters ialah David Gilmour.

Barret kemudian memilah buat bertapa dirinya. Beliau tidak sempat timbul ataupun berdialog di depan khalayak. Sedangkan pekerjaan teman- temannya di Pink Floyd malah kian memanjat buah berhasil dari album hebat The Dark Side of The Moon( 1973). Memanglah tidak bisa di bantah kalau wujud Barrett itu sedang membayang- bayangi isi kepala Waters dkk. Modul nada, bayang- bayang jiwa Barrett bersama kendala mentalnya diakui oleh para personil Pink Floyd jadi gagasan pada adikarya tersukses mereka, Dark Side of The Moon( 1973), Wish You Were Here( 1975) serta The Wall( 1979). Waters mengutip bagian neurotik serta situasi psikologis Barrett selaku gagasan penting kala menggarap Dark Side of The Moon. Apalagi album Wish You Were Here memanglah terbuat spesial selaku apresiasi serta rasa kangen mereka kepada Barrett. Lagu“ Shine On You Crazy Diamond” yang jadi track pembuka serta penutup di album itu ialah puisi yang menegaskan Waters dkk pada bakat mantan leader mereka.

Sedemikian itu pula dalam film The Wall( 1982), kepribadian penting Pink pula diakui Waters banyak diadaptasi dari sikap serta karakter Barrett kala sedang bersama di Pink Floyd. Tidak dapat dibantah bila pesona serta buatan Syd Barrett telah terlanjur menginspirasi banyak musisi, mulai dari Paul McCartney, Pete Townsend, Jimmy Page, David Bowie sampai Brian Eno. Sedemikian itu pula warisannya pada angkatan rock berikutnya berbagai R. E. Meter, Pearl Jam, The Flaming Lips, Primal Scream ataupun Tool yang pula berterus terang amat termotivasi oleh karya- karya berseni yang sempat diperoleh Barrett. David Bowie yang mengkover lagu“ See Emily Play” buat album Jarum semat Ups( 1973), luang berkata,“ Aku tidak dapat menggambarkan kesedihan yang aku rasakan dikala ini. Syd merupakan gagasan penting aku. Aku sempat nonton performa panggungnya sebagian kali di tahun 60- an, serta itu senantiasa membekas di benak aku. Ia amat kharismatik serta betul- betul seseorang pengarang lagu yang orisinil. Karya- karyanya turut pengaruhi kreatifitas aku. Penyanggahan kekecewaan terbanyak aku dikala ini merupakan belum luang mengenalinya”

Sudah lumayan banyak musisi yang sempat mengkover buatan lagu Barrett. Semacam lagu“ Dark Globe” sempat dikover oleh R. E. Meter, Soundgarden, Lost and Profound, serta pula Placebo. The Smashing Pumpkins luang memainkan“ Terrapin”. Gary Lucas serta Voivod mengangkat no“ Astronomy Domine” dalam tipe mereka.“ Scarecrow” pula sempat terbuat dalam tipe lain oleh RX, golongan industrial yang dimotori Kevin Ogilvie serta Martin Atkins. Pentolan tim band At The Drive In serta The Marikh Volta luang mengantarkan“ Take Up Thy Stethoscope and Walk”. Belum lagi musisi lain semacam Marc Bolan, The Jesus and Mary Chains, Robert Smith( The Cure), Johnny Marr( The Smiths), The Libertines, Mercury Rev, The Melvins, Dream Theatre, dan sedang banyak lagi.

Baca Juga : Fakta Dari Roger Waters Personil Dari Pink Floyd Yang Pro Rusia Untuk Membela Palestina

Apalagi bintang film kawakan Johnny Depp mempunyai antusiasme yang beliau sampaikan dalam suatu tanya jawab di tahun 2005,“ Kala aku anak muda, aku berangan- angan mau jadi seseorang gitaris rock n’ roll. Serta buat dikala ini, aku rasa suatu film mengenai cerita Syd Barrett hendak jadi ilham yang bagus!” Dalam satu satunya konser Reuni Pink Floyd di masa milenium. Pada bertepatan pada 2 Juli 2005, buat awal kalinya sehabis 24 tahun di Live 8 Concert, Hyde Parks London. Sedetik saat sebelum menyanyikan lagu“ Wish You Were Here”, Waters luang berkata pada puluhan ribu pemirsa di situ,“ Amat penuh emosi sekali dapat berdiri di alun- alun ini bersama ketiga kawan aku sehabis demikian lama. Anyway, kita melaksanakannya buat banyak orang yang lagi tidak terletak di tempat ini, serta tentunya… buat Syd!”

Akhir dari perjalanan Syd Barret
Pas pada 7 Juli 2006 si Permata Sinting menghembuskan napas terakhirnya. Suatu‘ epitaph’ kayaknya telah disiapkan sendiri oleh Barrett semenjak beliau menulis lagu“ Dark Globe( Wouldn’ t You Miss Me?)”. Suatu Tanda memo kematian olehnya, dimana pada bagian melirik yang di catat Syd Barret semacam melukiskan perceraian dari bumi ini. Seluruh dapat mengikuti suara bunyi Syd Barrett yang lemah serta penuh emosi dikala menyenandungkan bait- bait liriknya:

My head kissed the ground, I was half the way down,
Treading the sand, Please, please, please lift a hand,
I’m only a person with Eskimo chain, I tattooed my brain all the way,
Won’t you miss me?
Wouldn’t you miss me at all?

Syd Barret memanglah sudah meninggalkan kita, tetapi mahakaryanya sedang dapat kita nikmati sampai dikala ini, serta sudah meng- influence banyak musisi.