pinkfloyd-co – The Wall merupakan album studio kesebelas oleh band rock Inggris Pink Floyd, diluncurkan pada 30 November 1979 oleh Harvest serta Columbia Records. Ini merupakan opera rock yang mempelajari Pink, seseorang bintang rock lelah yang kesimpulannya memencilkan diri dari warga membuat dinding figuratif. Album ini berhasil dengan cara menguntungkan, mendiami puncak tangga lagu AS sepanjang 15 minggu, serta menggapai no 3 di Inggris. Album ini awal mulanya menyambut kajian yang beraneka ragam dari para komentator, banyak di antara lain menganggapnya kelewatan serta mewah, namun setelah itu menyambut apresiasi selaku salah satu album terhebat sejauh era serta salah satu buatan terbaik band.
Album Pink Floyd Dengan Pencapaian Yang Menakjubkan Yaitu The Wall – Bassist Roger Waters menata The Wall sepanjang rekreasi Pink Floyd tahun 1977 In The Flesh, memodelkan kepribadian Pink sehabis dirinya serta mantan kawan band Syd Barrett. Rekaman berjalan dari Desember 1978 sampai November 1979. Produser Bob Ezrin menolong melengkapi rancangan serta menjembatani ketegangan sepanjang rekaman, sebab band bergumul dengan permasalahan individu serta finansial pada dikala itu. The Wall merupakan album terakhir yang menunjukkan lineup klasik Pink Floyd dari bassis Roger Waters, drummer Nick Mason, gitaris David Gilmour, serta kibordis Richard Wright. yang meninggalkan band sepanjang penciptaan, namun senantiasa bertahan selaku musisi berpendapatan..
Album Pink Floyd Dengan Pencapaian Yang Menakjubkan Yaitu The Wall
3 single dikeluarkan dari album:” Another Brick in the Wall, Part 2″( salah satunya single no satu Inggris serta AS kepunyaan Pink Floyd),” Run Like Hell”, serta” Comfortably Numb”. Dari 1980 sampai 1981, Pink Floyd menunjukkan album komplit dalam rekreasi yang menunjukkan dampak pentas yang kompleks. Pada tahun 1982, The Wall itu diadaptasi jadi suatu film, yang Waters menulis skrip.
The Wall merupakan salah satu album rancangan sangat populer. Dengan lebih dari 30 juta eksemplar terjual, ini merupakan album terlaris kedua di brosur band( di balik The Dark Side of the Moon) serta salah satu album terlaris sejauh era. Sebagian hasil dari tahap rekaman dipakai pada album tim selanjutnya, The Akhir Cut( 1983). Pada tahun 2000 itu tersaring selaku no 30 di Colin Larkin s All Time Maksimum 1000 Albums.[6] Pada tahun 2003, 2012, serta 2020, itu tercantum dalam Rolling Stone catatan s dari album terbanyak sejauh era. Dari 2010 sampai 2013, Waters mengadakan rekreasi live Wall terkini yang jadi rekreasi berpendapatan kotor paling tinggi oleh seseorang musisi solo.
Baca Juga : Pengaruh Grup Musik Pop Megano dalam dunia musik
– Hal yang melatarbelakangi
Pada tahun 1977, Pink Floyd memainkan In the Flesh Tour, perlombaan awal mereka di stadion. Bassis serta penyanyi- penulis lagu Roger Waters memusuhi pengalaman itu, merasa pemirsa tidak mencermati serta banyak yang sangat jauh buat memandang band. Ia mengatakan:” Ini jadi kegiatan sosial dari ikatan yang lebih terkendali serta normal antara musisi serta pemirsa.” Sebagian pemirsa menghidupkan mercon, membuat Waters menyudahi main serta melabrak mereka. Pada bulan Juli 1977, pada bertepatan pada terakhir di Stadion Olimpiade Montreal, segerombol penggemar yang bising serta bergairah di dekat pentas membuat Waters amat jengkel alhasil ia meludahi salah satu dari mereka.
Gitaris serta penyanyi- penulis lagu David Gilmour menyangkal buat melaksanakan encore terakhir serta bersandar di kediaman suara,meninggalkan band, dengan gitaris persediaan Snowy White, buat berimprovisasi dengan blues 12- bar yang lelet serta pilu, yang diumumkan Waters pada pemirsa selaku” nada buat kembali”. Malam itu, Waters berdialog dengan produser Bob Ezrin serta sahabat psikiater Ezrin mengenai keterasingan serta keputusasaan yang dirasakannya, serta ia melafalkan ambisinya buat memencilkan dirinya dengan membuat dinding di atas pentas di antara para player— dirinya sendiri, bersama dengan badan band yang lain— serta pemirsa.
Baca Juga : Album Lagu Pink Floyd Paling Baik Yang Wajib Kamu Dengarkan
Sedangkan Gilmour serta Wright terletak di Prancis merekam album solo, serta drummer Nick Mason padat jadwal memproduksi Green kepunyaan Steve Hillage, Waters mulai menulis modul. Kejadian meludah jadi titik dini buat suatu rancangan terkini, yang mempelajari pengasingan diri protagonis sehabis bertahun- tahun interaksi mencekam dengan bentuk daulat serta kehabisan bapaknya selaku seseorang anak.
Pada Juli 1978, Pink Floyd terkumpul kembali di Britannia Row Studios, di mana Waters menyampaikan 2 inspirasi terkini buat album rancangan. Yang awal merupakan demo 90 menit dengan kepala karangan Bricks in the Wall. Yang kedua merupakan mengenai mimpi seseorang laki- laki di sesuatu malam, serta berhubungan dengan perkawinan, seks, serta membela serta anti dari monogami serta kehidupan keluarga versus pergaulan leluasa. Band memilah alternatif awal; yang kedua kesimpulannya jadi album solo awal Waters, The Pros and Cons of Hitch Hiking( 1984).
Pada bulan September, Pink Floyd hadapi permasalahan finansial serta amat menginginkan penciptaan album buat menciptakan duit. Perencana finansial Norton Warburg Group( NWG) sudah menanamkan£ 1, 3 – 3, 3 juta, sampai£ 19, 1 juta dalam angka kontemporer,[18] dari duit tim dalam modal ventura beresiko besar buat kurangi peranan pajak mereka. Strategi itu kandas kala banyak bidang usaha NWG mendanakan dalam kehilangan, meninggalkan band mengalami bayaran pajak yang berpotensi setinggi 83 persen.” Kita membuat Bagian Gelapdan kayaknya kita sudah memecahkannya,” melamun Waters.” Kemudian seketika bajingan ini mencuri seluruhnya. Kayaknya kita bisa jadi dihadapkan pada gugatan pajak yang amat besar buat duit yang lenyap.
83 persen merupakan duit yang banyak pada era itu serta kita tidak memilikinya.” Pink Floyd menyudahi ikatan mereka dengan NWG, menuntut pengembalian anggaran yang belum diinvestasikan. ” Sebab keinginan, aku wajib ikut serta akrab dalam bagian bidang usaha,” tutur Gilmour,” sebab tidak terdapat orang di dekat kita yang membuktikan keahlian ataupun kejujuran mereka sendiri buat menanganinya, serta aku memandang bersama Norton Warburg kalau omong kosong itu lagi mengarah tidak terelakkan pada penggemar. Mereka tidaklah penjahat awal yang dengan cara bego kita bersahabat dengan diri kita sendiri. Semenjak dikala itu, tidak terdapat satu sen juga yang belum aku ciri tangani. Aku memaraf tiap lihat serta mengecek seluruhnya.”
# Konsep serta alur dari salah satu album Pink Floyd yang satu ini
The Wall merupakan opera rock yang mempelajari pengabaian serta pengasingan, yang dilambangkan dengan tembok. Lagu- lagu itu membuat alur narasi ditaksir insiden dalam kehidupan protagonis, Pink, kepribadian bersumber pada Syd Barrett dan Roger Waters, yang bapaknya terbunuh sepanjang Perang Dunia II, di mana Pink mulai membuat tembok asosiatif di sekitar dirinya. Album ini melingkupi sebagian rujukan buat mantan badan band Syd Barrett, tercantum” Nobody Home”, yang menyiratkan keadaannya sepanjang rekreasi AS kandas Pink Floyd tahun 1967, dengan melirik semacam” buas, mata memandang”,” harus Hendrix perm” serta” karet gelang melindungi sepatu aku di”.” Comfortably Numb” termotivasi oleh Suntikan Waters dengan pelemas otot buat melawan dampak hepatitis sepanjang In the Flesh Tour, dikala terletak di Philadelphia.